Friday, 29 May 2015

Jangan Menyakiti Orang Mati Meskipun Dia Orang Kafir

Dalam surat Al Humazah kita dilarang untuk saling memaki, mencaci dan mengumpat orang lain. Larangan tersebut tidak hanya berlaku kepada orang yang hidup, tetapi juga terhadap orang yang sudah mati, meskipun dia orang kafir. 

Diriwayatkan suatu hari Rasulullah Shallallahu alahi wasallam melakukan sebuah perjalanan dari kota Makkah menuju Thaif beserta rombongan yang di antaranya terdapat Abu Bakar Shiddiq r.a dan putra putri Sa'id bin Al Ash. ketika mereka melewati kuburannya  Said bin Al Ash, Abu Bakar bertanya," Kuburan siapakah ini?
yang lain menjawab, "Said bin al Ash."
Abu Bakar, "Semoga Allah melaknat penghuni kuburan ini, dia telah memerangi Allah dan Rasulnya selama hidupnya."
Mendengar kata-kata Abu Bakar, Amr bin Said meradang. dia membalas," Ya Rasulullah, ini adalah kuburan orang yang lebih banyak sedekahnya dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding Abu Quhafah," (Abu Quhafah adalah ayahnya Abu Bakar)
Abu Bakar berkata,"Apakah engkau rela Ya Rasulullah, dia berkata seperti itu kepadaku?"
Rasulullah menjawab,"bertutur katalah yang baik wahai Abu Bakar, wahai Amr,"

Kemudian Amr bin Said memisahkan diri dari rombongan Rasulullah Saw. Maka Rasulullah Saw memperingatkan Abu Bakar, "Wahai Abu Bakar, jika engkau hendak menyebut orang kafir, sebutlah mereka secara umum. karena jika engkau khususkan kepada orang-orang tertentu, maka itu akan membangkitkan  perasaan empati dari keturunannya."

Sejak saat itu, kaum muslimin tidak pernah lagi menyebutkan kejelekan-kejelekan orang kafir yang telah mati secara perseorangan. 
Rasulullah saw juga melarang mencaci orang-orang musyrik yang terbunuh dalam perang Badar. Beliau bersabda,"Janganlah kalian meenghina mereka, karena mereka tidak akan pernah rela dengan apa yang kalian katakan. Kalian hanya akan menyakiti keluarganya yang masih hidup. Sesungguhnya hinaan itu adalah perkataan yang keji,"

Sejak kembali dari perang Uhud, para sahabat terus menerus mendesak Rasulullah saw, agar mengutuk orang orang kafir Quraish. Namun Rasulullah saw menolaknya, Beliau berkata,"Sesungguhnya aku diutus dengan penuh rahmat, bukan untuk melaknat."
Andai umat Islam mengikuti langkah-langkah Rasulullah saw, tidak ada orang yang saling mencaci, melaknat, saling menghina. Jangankan terhadap orang yang hidup bahkan terhadap orang yang telah matipun Rasulullah melarangnya. Bagaimana dengan kita??????

0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter