Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts
Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts

Monday, 27 November 2017

Dua kurma yang mencegah diterimanya amal

Ibrahim ibnu Adham yang biasa dikenal sebagai Abu Ishak singgah di kota Makkah. Dia singgah di toko kurma dan membelinya. Ketika kedua matanya melihat ke tanah, ia menemukan dua buah kurma di antara kedua kakinya. Mengira itu adalah kurmanya yang jatuh, diapun memungutnya kemudian di Makan. 

Setelah urusannya selesai di kota Makkah selesai, ia berangkat ke Baitul Maqdis. Kemudian ia memasuki kubah masjid yang terbuat dari batu besar dan beribadah di dalamnya. Tanpa disadari Ibrahim Ibn Adham tertidur di dalamnya. Dalam mimpinya ia bertemu malaikat yang masuk ke dalam kubah masjid tersebut. Mereka saling bertanya satu sama lain.

Sunday, 26 November 2017

Racun itu bernama Harta

Ketika Nabi Isa As memberi khotbah kepada kaumnya, di antara mereka yang mendengarkan terdapat tiga orang yang berpenampilan kumal.  
Salah satu di antara mereka tiba-tiba dengan lancang berkata, “Hai ibnu Maryam, bagi kami surga di akhirat sana tidaklah penting. Kamu bisa  hidup tentram dan  bahagia tanpa agama. Yang penting kami banyak  harga itu yang penting.”
“harta tidak akan menjamin ketentraman hidup saudara-saudaraku,”Sahut Nabi Isa dengan penuh kasih sayang.
“Omong kosong apa yang kau ucapkan itu? hartalah yang membuat hidup kita selalu diliputi kesenangan, kegembiraan dan kebahagiaan.” Bantah mereka bersikeras.

Friday, 24 November 2017

Raja Begal yang rajin puasa, diterimakah?

Ketika asy Syibli berada dalam rombongan khalifah dari Syam, di tengah jalan rombongan tersebut dicegat oleh gerombolan perampok. Barang-barang mereka dirampas dan kemudian diserahkan kepada kepala gerombolan perampok itu.
Dari kantung barang rampasan, salah seorang perampok menemukan gula kenari. Mereka kemudian beramai-ramai memakannya. Namun kepala perampok itu tidak mau makan.
“Mengapa kamu tidak ikut makan gula kenari bersama anak buahmu?” Tanya Asy Syibli keheranan.
“Aku sedang berpuasa” Jawab kepala perampok
“Anda berpuasa, dan Anda merampok?” Asy Syibli semakin keheranan, “Seharusnya Anda tidak melakukan pekerjaan yang tidak terpuji.”
“Entahlah, mudah-mudahan nanti aku akan meninggalkan pekerjaan ini,” Jawab kepala perampok enteng.  Kemudian ia meninggalkan tempat itu bersama anak buahnya.
Beberapa tahun kemudian, ketika Asy Syibli tengah menunaikan ibadah haji, ia melihat kepala perampok yang dulu pernah merampas barang-barangnya tengah mengenakan pakaian ihram dan duduk di dekat ka’bah. Asy Syibli pun mendekatinya dan duduk di sampingnya.

Boleh bermaksiat sepuasnya jika mampu mengerjakan 5 hal ini


Suatu hari ada orang yang datang mengadu kepada Ibrahim Ibn Adham R.a.
Orang itu  berkata:  “Ya Aba Ishak, aku ini suka melakukan dosa. Tolong berikan jalan keluar  yang ampuh agar aku berhenti berbuat dosa.”
Ibrahim menjawab: “Jika engkau mau menerima lima syarat, dan mampu melaksanakannya, maka  kau boleh melakukan perbuatan maksiat sesukamu.”
Lelaki itu penasaran dengan perkataan Ibrahim Ibn Adham  Ra.,”Apa saja syaratnya supaya aku bisa berbuat maksiat sepuasku?”

“Syarat pertama,” kata Ibrahim Ibn Adham R.a, “Jika kamu mau bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rizki-Nya!”
Laki-laki itu keheranan seraya berkata , “Ya Aba Ishak, kalau aku ga boleh makan  rizki Allah, bukankah semua rizki itu dari Allah? darimana aku makan?”
“Ya,” Tegas Ibrahim Ibn Adham, “Kalau engkau sudah tahu, masih pantaskah  engkau memakan rizki Nya, padahal engkau sering melanggar perintah-perintahnya?”

Friday, 16 December 2016

Asal Mula Air Zam Zam & Ibadah Sai

Makkah





Air Zam Zam tak habis-habisnya di konsumsi meskipun dalam waktu bersamaan oleh jutaan orang, contohnya peristiwa haji. Allah memberi keistimewaan pada sumur Zam Zam. Selain kisah Air Zamzam, tersebut juga asal mula ibadah Sa'i dan pembangunan Ka'bah. Simak cerita berikut ini!!!

Nabi Ibrahim A.s membawa Siti Hajar A.s dan puteranya (Isma'il As) yang masih menetek  ke Makkah dan ditempatkan di dekat Ka'bah  di bawah  suatu pohon yang besar di atas zam zam di sebelah atas dari Masjidil Haram (sebelum dibangun), yang mana ketika itu di Makkah belum ada manusia atau air. Hanya ditinggali kantong tempat kurma dan setempat air untuk diminum, kemudian berjalan terus, maka dikejar oleh Siti Hajar.

Siti Hajar : "Hai Ibrahim, kemanakah kau akan pergi? dan kau tinggalkan kami di lembah yang tidak ada manusia ini?"
pertanyaan di ulang beberapa kali oleh Siti Hajar, tetapi Nabi Ibrahim As  tidak menjawab atau menoleh kepadanya, hingga ditanya "Apakah Allah yang menyuruh kamu demikian?"
"Ya". Jawab Nabi Ibrahim As.
Siti Hajar : "Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami."

Thursday, 15 December 2016

DIALOG ANTARA UMAR BIN ABDUL AZIZ RA DENGAN KAUM KHAWARIJ

Khawarij adalah kelompok orang-orang yang keluar dari pasukan Ali Bin Abi Thalib R.a . Mereka keluar karena tidak setuju dengan perundingan yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib R.a yang diwakili oleh Musa Al Asy’ari Ra. Sebanyak 12.000 pasukan berhenti di Harurah. Sehingga mereka juga sering disebut Haruriyah. Kemudian mereka menyusun perlawan kepada Ali Ra dan Mu’awiyah. Mereka kemudian berhasil membunuh Ali Ra di Masjid Kufah di waktu mengimami shalat subuh pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Sedangkan Mu’awiyah luput dari pembunuhan karena pada saat itu tidak keluar rumah untuk shalat shubuh.
Pada awalnya banyak orang-orang khawarij yang ragu memberontak kepada Ali Ra karena kedudukannya begitu tinggi di mata umat Islam saat itu. namun setelah beliau meninggal maka seluruhnya tanpa ragu memberontak kepada Mu’awiyah bin Abi Sofyan; dan seterusnya kepada pemerintahan Bani Umayah.
Kala Umar bin Abdul Aziz memegang kekuasaan sebagai khalifah, Khawariz dipimpin oleh Syauzab atau Bistham. Untuk menghadapi mereka , Umar bin Abdul Aziz Ra memerintahkan gubernur Kufah untuk menghadapi mereka dengan perintah jangan menumpakan darahnya kecuali dalam keadaan terpaksa. Di samping itu Umar bin Aziz sendiri menulis surat untuk pemimpin  mereka yaitu Bitsam. Yang isinya sebagai berikut:

Sunday, 13 November 2016

Mukjizat Al fatihah

Al kisah, seorang laki-laki munafik menikah dengan seorang isteri yang beriman, yang setiap mengawali perbuatan dengan mengucapkan basmalah. karena kebiasaan ini, dan isterinya sangat kuat dalam melaksanakannya, sang suami sangat marah dan jengkel. tapi berbagai cara di berupaya melarang isterinya membaca basmalah, isterinya tetap membaca basmalah.

Suatu hari, sang suami membeli sekarung kecil gandum dan menyerahkan pada isterinya seraya berkata, "Simpanlah baik-baik!". Sang isterinya mengambilnya kemudian membungkusnya dengan kain serta menyimpannya di tempat tersembunyi seraya membaca bismillah. 

esok harinya, sang suami diam-diam mengambil karung gandum tersebut lalu membuangnya ke laut. dia berharap isterinya kapok dan tidak mau membaca basmalah lagi. setelah berbuat begitu, ia pun pergi ke tokonya.

saat hari menjelang, lewatlah pemancing yang membawa hasil tangkapannya berupa dua ekor ikan yang besar. Orang munafik merasa tertarik dan membeli ikan tersebut dan membawanya pulang untuk dimasak. diserahkannya ikan tersebut ke isterinya. Ketika isterinya membelah ikan tersebut, di dalam perutnya terdapat sekarung kecil gandum. Dengan membaca basmalah ia mengambilnya, lalu menyimpannya di tempat semula.

Ketika malam tiba, setelah makan malam sang suami memanggil isterinya lalu berkata, "Bawakan kepadaku gandum yang kemaren ku titipkan,". Sang isteri lalu bangkit mengambil sekarung gandum kecil dan menyerahkannya kepada suaminya. setelah menyaksikan sekarung gandum itu, suaminya mendadak bersujud dan bertobat. Sejak itu, dia menjadi orang baik. 

Saturday, 18 July 2015

Amal Penghapus Dosa

Taqabbalallah minnaa wa minkum shiamana wa shiamakum,
arjuu minkum minal aidin wal faizin
mohon maaf lahir dan batin

Sebulan kita melaksanakan puasa. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menerima amal ibadah kita dan memasukan kita ke dalam golongan orang yang bertaqwa. 
Salah satu kegiatan di hari lebaran adalah saling memaafkan. Perlu kita manfaatkan tuh, soalnya kalau kita minta maaf bukan saat lebaran biasanya orang suka pada curiga

Tuesday, 23 June 2015

Kisah Hihkmah : Sahkah puasa orang yang berjunub?

Di kala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berada di rumah siti Aisyah, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Beliaupun  keluar untuk menemui orang tersebut. Sedangkan Siti Aisyah tetap tinggal di dalam rumah, tetapi Siti Aisyah masih mampu mendengar percakapan mereka berdua meskipun dengan suara yang pelan.
"Wahai Rasulullah, Aku punya permasalahan yang membuatku resah dan gelisah. masalah itu terjadi pada bulan Ramadhan yang belum lama berlalu. Kala itu waktu shalat shubuh telah masuk aku masih dalam keadaan junub. Bagaimana dengan puasaku kala itu? Bolehkan aku puasa dalam keadaan yang junub."

Kisah Hikmah : Amalan yang lebih baik dari 10 tahun beri'tikaf

Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) sedang beri'tikaf di Masjid Nabawi. Tiba-tiba datanglah  seorang pria menemuinya dan mengucapkan salam padanya.
"Wahai Saudaraku,"ucap Ibnu Abbas setelah membalas salamnya, "Kulihat engkau resah dan gelisah, ada apa gerangan?"
"Benar wahai Ibnu Abbas, aku memiliki utang kepada seseorang. Demi penghuni makam itu (Rasulullah saw), aku tak mampu melunasi utang itu," jawab pria itu dengan perasaan sedih dan malu.
"Saudaraku!Bolehkah aku berbicara dengan orang itu?" ucap Ibnu Abbas.
"Tentu, silahkan, jika hal itu membuatmu pantas,"Jawab pria itu seraya berterima kasih

Sunday, 21 June 2015

Kisah Hikmah : Imam Abu Hanifah r.a berdebat dengan Atheis

Seorang atheis bertanya kepada Imam Abu Hanifah ra, "Ya Imam, apakah Anda pernah melihat Tuhanmu?"
"Maha Suci Allah, Tuhanku tidak bisa dicapai oleh penglihatan,"Jawab Abu Hanifah
"Apakah engkau pernah mencium, mendengar, mengusap atau mencicipinya?" Tanyanya lagi
"Maha Suci Allah, Dia tidak sama dengan makhluk apapun, tetapi Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar." Jawab Abu Hanifah
"Kalau Anda tidak pernah melihatnya, tidak pernah mendengar suaranya, tidak pernah mencium baunya, darimana Anda bisa membuktikan tuhanmu itu ada?"Si Atheis mencecarnya.

Kisah Hikmah, Imam Malik Radhiyallahu 'anhu : Perbedaan Derajat Ulama Saat ini Dengan Ulama Zaman Dahulu

Ketika Khalifah Harun Ar Rasyid berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di Masjid Nabawi, beliau melihat Imam Malik sedang menberikan pelajaran agama. Lalu ia berkata kepada Imam Malik
"Ya Malik, alangkah bahagianya kami kalau Anda mau mengajar kami di rumah kami."
Tetapi Imam Malik berkata,"Ya Amirul Mukminin, ilmu itu didatangi bukan mendatangi."
Khalifah melarat ucapannya,"Kalau begitu aku akan menghadiri majelismu di masjid ini."
Imam Malik menjawab,"Kalau Baginda hendak mengikuti pelajaranku di majelis ini, Baginda tidak boleh terlambat dan aku tidak akan mengizinkan Baginda melangkahi jamaah lain."

Wednesday, 17 June 2015

Biografi Umar Bin Abdul Aziz : Siapa Orang Tua Umar bin Abdul Aziz???



Suatu Malam Khalifah Umar bin Khattab belusukan kota Madinah. Karena letih ia bersandar di sebuah dinding rumah yang penghuninya adalah penjual susu. Tiba-tiba ia mendengar dari dalam rumah pembicaraan seorang ibu  kepada anaknya yang perempuan :”Berdirilah dan campurlah susu itu dengan air!”
Anaknya menjawab :”Wahai ibu, apakah ibu tidak tahu ketegasan Amirul Mukminin sekarang dalam menjalankan perintahnya?”
“Apakah gerangan perintahnya?” tanya ibunya
Anak :”Beliau telah menyerukan kepada semua penjual susu, bahwa terlarang mencampuri susu dengan air.”

Tuesday, 16 June 2015

Biografi : Umar Bin Abdul Aziz bag. 1

Umar bin Abdul Aziz adalah Abu Hafash Umar bin Abdil Aziz bin Marwan Bin Hakam Ibnul Ash bin Umaiyah bin Abdi Syam. Ibunya bernama Laila Ummi Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab, khalifah Islam yang kedua. 

Umar bin Abdul Aziz adalah putera Syiria yang dilahirkan di kota Madinah pada tahun 61 H. Namun ada pendapat lain yang mengatakan lahir di Hulwan Mesir. Pendapat yang lebih kuat beliau lahir di Madinah. Adapula yang berpendapat bahwa Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 63 H bertepatan dengan serbuan tentara Muslim bin Uqbah yang menyerbu negeri itu atas perintah Yazid. Kelahirannya dianggap sebagai simbol bahwa perdamaian akan dicapai pada kepemimpinannya.

Saturday, 13 June 2015

Biografi Imam Syafi'i

Imam Syafi'i dilahirkan di kota Ghuzzah atau Gaza, wilayah Palestina pada hari Jum'at akhir bulan Rajab tahun 150 Hijriyah yang kebetulan bersamaan dengan tahun kelahiran Imam Ali ar Ridha, Imam kedelapan kaum syi'ah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi'i Al Hasyimi al Muthalibi. Beliau keturunan bani Abdul Muthalib bin Abdul Manaf, kakek buyut Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam. 

Friday, 12 June 2015

Kisah Hikmah : Puasa dapat menuntun kita ke jalan yang benar dan damai

Ketika Asy-Syibli berada dalam rombongan  kafilah dari Syam, di tengah jalan rombongan itu dicegat oleh gerombolan perampok. Barang barang mereka dirampas dan kemudian diserahkan kepada kepala gerombolan perampok itu. 

Dari kantung barang rampasan, salah seorang perampok menemukan gula kenari, mereka beramai ramai memakannya. Namun kepala perampok itu tak ikut makan. 

"Mengapa tidak ikut makan  gula kenari bersama anak buah Anda?" tanya Asy Syibli kepada kepala perampok itu
"Aku sedang berpuasa." jawab kepala perampok
"Anda melakukan pekerjaan yang merugikan orang lain, menjarah, merampok dan bila perlu membunuh untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Tapi sungguh aneh, sekarang Anda melakukan puasa, "kata Asy Syibli penuh keheranan.

"Kami ingin mencari kedamaian, "jawab kepala perampok itu. 
"Tapi seharusnya Anda tidak melakukan pekerjaan yang kurang terpuji ini."
"Entahlah, mudah-mudahan nanti aku akan meninggalkan pekerjaan ini, "kata kepala perampok itu seraya mengajak anak buahnya untuk meninggalkan tempat itu. 

Beberapa tahun kemudian, ketika Asy Syibli tengah menunaikan haji, ia melihat kepala perampok yang dulu pernah merampas baranya tengah mengenakan pakaian ihram dan duduk di dekat ka'bah. Asy Syibli kemudian menghampirinya. 

"Apakah Anda adalah orang yang pernah kujumpai beberapa tahun yang lalu?" tanya Asy Syibli dengan ragu. 

"Benarkah? tapi aku lupa, entah dimana Anda pernah bertemu dengan diriku?" jawab kepala perampok itu sambil mengamati orang yang berdiri di hadapannya.

"Maaf bukankah Anda yang dulu pernah menjadi pimpinann gerombolan perampok itu?"
"Oh! Aku baru ingat sekarang. Benar, aku bersama anak buahku yang dulu pernah merampas barang-barang Anda. Dan puasa yang selalu  kulakukan itu telah menuntun dan menarik diriku ke jalan yang benar dan damai ini."

sumber : MB Rahimsyah, Jakarta : Pustaka Indonesia

Thursday, 11 June 2015

Kisah Hikmah : Tips menghadapi isteri yang cerewet

Merasa kesal diomelin isteri? :D, Banyak suami yang kesal diperlakukan seperti anak-anak oleh isterinya. Diomelin melulu, katanya; diceramahin, seperti di iklan obat batuk. Omelan seorang isteri tidak hanya terjadi di kalangan rakyat biasa loh...Mungkin Pak Presiden pernah diomelin isterinya. para menteri atau pejabat lainnya. Nah, jika pembaca juga mengalami hal yang sama, ada baiknya kita baca kisah Umar bin Khattab berikut ini. 

http://sadikemonikafitriani.blogspot.com/
Alkisah, saat Umar bin Khattab r.a. menjadi khalifah, ada seseorang yang ingin mengadukan masalahnya kepada beliau. Permasalahannya adalah hampir setiap hari dia diomelin isterinya. Dia ingin mengadukan akhlak isterinya kepada Umar bin Khattab r.a. segera dia masuk ke halaman rumah Umar bin Khattab ra. Namun ketika akan mengucapkan salam, dia tertegun mendengar seorang wanita yang sedang ngomel. Sempat terlihat di jendela ternyata Umar bin Khattab sedang diomelin isterinya. dan Umar hanya diam tidak menjawab sepatah katapun. 

Orang ini sempat berpikir, "Umar bin Khattab aja seorang amirul mukminin diomelin isterinya, apalagi saya, balik aja deh."
Segera dia keluar dari halaman rumah Umar bin Khattab, namun belum sempat keluar, Umar bin Khattab keburu melihatnya lalu dipanggilnya, "hai, ada perlu apa datang kemari?"

Orang itu menjawab, "Ya Amirul mukminin, tadinya saya ingin mengadukan kelakuan isteri saya. Dia selalu ngomelin saya, tapi saya lihat engkau pun diomelin isteri. Jadi saya pikir, Umar bin Khattab sebagai amirul mukminin diomelin isterinya, apalagi diri saya ini. Jadi saya pulang lagi."

Umar bin Khattab tersenyum, lalu berkata, "Sesungguhnya aku telah membebani isteriku dengan kewajibanku. Dia mencuci pakaian untukku, memasak makanan untukku, menyusui anakku, dan memberi kenikmatan yang membuat aku tidak berbuat haram. Oleh karena itu aku tabah dan sabar dalam menghadapinya."
Maka orang itupun menjawab, "Demikian pula isteriku, wahai amirul mukminin.
Lalu Umar bin Khattab berkata, "Sabarlah engkau menghadapinya, lagian hanya sebentar kok."

Nah, Gimana teman2, masih kesal sama isterinya yang suka ngomel? Umar bin Khattab aja yang terkenal garang dalam perang, gagah perkasa, seorang pendekar kelas wahid di kota Makkah, hanya diam saat diomelin isterinya. :D

Ada lagi sebuah kisah tentang suami yang tabah menghadapi isteri yang aduhai...!!!

Alkisah ada dua orang sahabat yang lama tak jumpa. Salah satu di antaranya berniat menengoknya karena sudah kangen. Dia dapat kabar bahwa temannya itu tinggal di suatu desa yang dekat dengan hutan. Saat tiba di depan rumahnya, dia mengucapkan salam. Seorang wanita menjawab salamnya, tapi tidak keluar, hanya nengok dari jendela. Lalu bertanya, "Ada perlu apa?"

Sahabat suaminya menjawab, "Saya mau bertemu si Fulan, dia sahabat lama saya, hanya ingin silaturrahmi."
Si Isteri menjawab, "Dia masih nyari kayu bakar, Dia memang begitu orangnya bla bla bal, "ujarnya tanpa henti mencela suaminya.
Duduklah sahabat suaminya di luar sambil menunggu kedatangan sahabatnnya. Tak lama kemudian, muncullah sahabatnya dari arah hutan membawa kayu bakar. Namun yang membuat takjub, bukan dirinya yang membawa kayu bakar, namun seekor harimau.
Setelah sampai, mereka berdua ngobrol. Setelah selesai, sahabatnya pulang.

Beberapa tahun kemudian, sahabat tersebut ingin mengunjungi kembali sahabatnya. Sesampai di rumahnya dia mengucapkan salam. Dia heran karena yang menjawab salamnya wanita yang berbeda dengan orang yang menjawab dahulu. Wanita ini mengatakan  dengan ramah bahwa suaminya sedang bekerja di hutan, 

Lama berselang, muncullah sahabatnya dari hutan dengan membawa kayu bakar dengan kelelahan, dia menanggungnya sendiri. Sahabatnya keheranan, tidak seperti tahun lalu yang membawa kayu bakarnya adalah harimau. Setelah bertemu dan bercakap-cakap, bertanyalah sahabatnya, "wahai sahabatku, dulu waktu aku kemari, aku melihat keajaiban saat kamu dibawakan kayu bakar oleh harimau. Tapi sekarang kok kamu sendiri yang bawa, gimana ceritanya?" 

Sahabatnya menjawab, "Dulu aku punya seorang isteri yang akhlaknya kurang baik, seperti yang kau lihat dan aku bersabar karenanya. Maka Allah menundukan binatang buas karena kesabaranku. Selang beberapa tahun, isteriku meninggal dunia. AKu menikah lagi dengan seorang wanita yang sholeh, yang kau pasti sudah ketemu dengannya. Maka Allah menarik karamahnya bagiku karena keshalehan isteriku,".

Nah sahabat-sahabat semua, dapat ditarik kesimpulan, Kesalehan seorang isteri adalah karamah yang sangat besar bagi kita semua....jadi tabahlah saat menghadapi isteri yang suka ngomel, dan bersyukurlah saat mendapatkan isteri yang shalehah.


Saturday, 30 May 2015

Abu Nawas Dan Hakim Yang Jahat

Ada gak yah hakim kayak gini nih di Indonesia??
Pada suatu sore Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya, tiba-tiba ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang satu seorang ibu pemilik warung kopi dan yang satunya lagi seorang pemuda orang mesir.  Setelah berbincang bincang sebentar dengan ibu penjual kopi Abu Nawas ngobrol dengan pemuda Mesir.  Setelah ngobrol panjang lebar menceritakan kesusahannya pemuda dan ibu itu pulang.

Setelah ibu dan anak muda itu pulang, Abu Nawas menyuruh muridnya berhenti belajar. Kemudian berkata,”Murid-muridku, nanti malam kalian datang lagi kemari, bawa cangkul, linggis dan alat apa saja yang bisa buat bongkar bangunan.”
Murid-muriidnya bertanya,”Buat bongkar bangunan apa tuan guru?”
Abu Nawas,”Bawa saja, nanti malam aku jelaskan.”

Sesuai perintah Abu Nawas, malam harinya para murid Abu Nawas berkumpul di depan rumah Abu Nawas komplit dengan alat-alat yang diminta, ada yang membawa cangkul, golok, linggis dan kapak. Abu Nawas memanggil mereka dan berkata,”Murid-murid, sekarang kalian datang ke rumah Pak Hakim, hancurkan rumahnya!”

Murid-muridnya pada terkejut dan bertanya,”Kenapa Tuan kami harus menghancurkan rumahnya?”
Abu Nawas,”Lakukan saja!”

Murid-muridnya tak ada yang beranjak satupun, mereka serba bingung dengan perintah Abu Nawas.
Abu Nawas mengerti keraguan murid-muridnya, dia memperjelas perintahnya,”Kalian berangkat saja ke rumah Pak Hakim, hancurkan rumahnya, kalau ada yang mencegah kalian teruskan aja jangan dipedulikan, nanti kalau ada yang bertanya, katakan di suruh Abu Nawas!”

Setelah mendengar penjelasan Abu Nawas, mereka yakin dengan perintahnya, beramai ramai berangkat ke rumah pak Hakim, tanpa dikomando lagi segera mereka menghancurkan rumah Pak hakim. Jendela, kaca dan pintu hancur berantakan begitu pula pagar rumahnya. Tetangga pak Hakim pada berkumpul heran melihat kelakukan murid-murid Abu Nawas, mereka berusaha menghentikan perusakan, tapi karena jumlah murid Abu Nawas banyak, mereka akhirnya membiarkannya.
Mendengar keributan di luar, Pak Hakim segera keluar rumah, dan kaget dia  melihat banyak orang-orang yang membawa senjata dan menghancurkan rumahnya.

Pak Hakim berteriak,”Hai, sudah gila kalian, kenapa kalian menghancurkan rumah saya?”
Murid-murid menjawab, “Kami disuruh Tuan Guru kami Abu Nawas,”.
Habis menjawab begitu murid-murid Abu Nawas melanjutkan menghancurkan rumah Pak hakim sampai rata dengan tanah. Pak hakim hanya bisa marah-marah, tapi dia tidak bisa menghentikan perbuatan mereka karena terlalu banyak. Dan tak ada satu pun orang yang membantunya.
Pak Hakim berteriak-teriak, “Dasar Abu Nawas, sudah gila kau, awas ya, besok akan aku adukan ke Baginda, biar dia penjara seumur hidup.”

Esok harinya, pak Hakim mendatangi Baginda Raja dan mengadukan perbuatan Abu Nawas. Setelah menerima laporan, Baginda memerintahkan prajuritnya untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya, “Abu Nawas, benar kamu menyuruh murid-muridmu menghancurkan rumah hakim itu?”
Abu Nawas menjawab, “Benar Baginda, sebabnya ialah, semalam hamba bermimpi Tuan Hakim menyuruh saya menghancurkan rumahnya sebab rumah itu sudah tidak cocok lagi dengannya, Dia mau membangun yang lebih luas Baginda.”
Baginda heran dan berkata, “Hai Abu Nawas, memangnya boleh hanya dengan mimpi kamu melakukan  sebuah perintah? Hukum darimana yang kamu pakai itu?”
Abu Nawas menjawab, “Hukum tuan Hakim sendiri, Baginda,”
“Hai Hakim, apa benar kamu punya hukum seperti itu?” Baginda bertanya.
Hakim hanya diam saja dan menunduk. Baginda pun jengkel merasa dipermainkan.
“Abu Nawas jangan membuatku bingung, coba kamu ceritakan bagaimana ceritanya?” Perintah Baginda

Baiklah Baginda,” Abu Nawas menjelaskan, “Baginda, beberapa hari yang lalu ada seorang anak muda berdagang ke kota Bagdad ini sambil membawa harta yang banyak. Pada suatu malam dia bermimpi menikah dengan putri Hakim dan membayar  mas kawinnya sekian banyak. Mimpinya itu sampai kepada Tuan Hakim. Si anak muda ini diminta mas kawinnya seperti dalam mimpi. Jelas, anak muda itu tidak terima. Di sinilah Baginda, kezaliman pak Hakim, dia merampas seluruh harta anak muda tersebut sehingga dia terlunta-lunta di kota Bagdad. Akhirnya seorang ibu penjual kopi menolongnya dan mengantarkannya kepada saya, demikian Baginda awal kisahnya.”

Baginda terkejut mendengar cerita Abu Nawas. Tapi karena ceritanya meragukan, Baginda memerintahkan membawa anak muda dari mesir tersebut ke hadapannya. Karena anak muda itu ikut dengan Abu Nawas, tetapi hanya menunggu di depan istana, dalam waktu yang singkat dia datang ke hadapan baginda.
“Hai anak muda, ceritakan kepadaku tentang kisahmu di kota ini, jangan kau tutup tutupi sedikitpun!” Perintah raja.
Anak muda tersebut menceritakan peristiwa yang menimpanya persis seperti yang diceritakan oleh Abu Nawas. Dia pun membawa saksi  yaitu pemilik penginapan tempat dia tidur dan ibu penjual kopi.

“Kurang ajar, aku ternyata telah mengangkat seorang hakim yang zalim.” Baginda raja murka dan berkata kepada hakim “Hai Hakim, sekarang juga kau dipecat, dan seluruh harta bendamu akan diserahkan kepada anak muda ini.”

Setelah perkara selesai, dan harta bendanya kembali, anak muda mendatangi Abu Nawas dengan membawa berbagai hadiah sebagai tanda terima kasih. Namun Abu Nawas berkata, “Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan meneriman.” Anak muda itu semakin kagum kepada Abu Nawas. Dan kisah hidupnya dia ceritakan di negeri Mesir setelah kepulangannya. Sehingga nama Abu Nawas semakin terkenal.

Adakah hakim seperti ini di negeri kita?
Anda bisa melihatnya di televisi dan surat kabar....Andai saja ada orang seberani Abu Nawas dan sebijaksana pemimpinnya...



 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter