Ibrahim ibnu Adham yang biasa dikenal sebagai Abu Ishak singgah di kota Makkah. Dia singgah di toko kurma dan membelinya. Ketika kedua matanya melihat ke tanah, ia menemukan dua buah kurma di antara kedua kakinya. Mengira itu adalah kurmanya yang jatuh, diapun memungutnya kemudian di Makan.
Setelah urusannya selesai di kota Makkah selesai, ia berangkat ke Baitul Maqdis. Kemudian ia memasuki kubah masjid yang terbuat dari batu besar dan beribadah di dalamnya. Tanpa disadari Ibrahim Ibn Adham tertidur di dalamnya. Dalam mimpinya ia bertemu malaikat yang masuk ke dalam kubah masjid tersebut. Mereka saling bertanya satu sama lain.
"Siapa manusia ini?" tanya salah satu malaikat
"Ia adalah Ibrahim Ibn Adham dari Khurasan,"jawab yang satu.
"Orang inikah yang setiap hari amalnya naik ke langit dan dikabulkan?" tanya yang lain
"Benar,"jawab yang satunya, "akan tetapi tahun ini amalnya tertolak dan doanya pun tidak dikabulkan karena ia telah memakan dua buah kurma yang bukan haknya setahun yang lalu."
Malam itu juga para malaikat sibuk beribadah kepada Allah Swt hingga terbit fajar. Ibrahim Ibn Adham pun terbangun. Ketika fajar mulai menyingsing, Ibrahim Ibn Adham segera berangkat ke Makkah menuju ke tempat penjual kurma yang pernah ia singgahi satu tahun yang lalu. Ketika sampai di tempat penjual kurma, ia tidak menemukan lelaki tua yang menjaga warung, yang ada seorang anak muda.
"Hai anak muda, apakah ini warung pemiliknya lelaki tua setahun yang lalu?" Tanya Ibrahim Ibn Adham.
"Benar Tuan, beliau adalah ayahku. Namun telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu." Jawab anak muda, "saya,anaknya." lanjutnya menjelaskan.
"Begini anak muda,"sahut Ibrahim Ibnu Adham, "Saya satu tahun lalu mampir di warung ini, kemudian membeli beberapa kurma. Ketika aku melihat ke tanah, ada kurma dua di antara dua kakiku. Aku mengira itu adalah kurmaku yang telah dibeli terjatuh. Tanpa pikir panjang akupun memakannya. Nah, ternyata itu bukan bagianku. Oleh karena itu, karena engkau sebagai ahli warisnya, aku mohon engkau mau menghalalkan kurma itu untukku."Ibnu Adham menjelaskan.
Setelah mendengar cerita itu, anak muda berkata, "Bagianku telah aku halalkan kepadamu, tapi aku masih memiliki ibu dan saudara perempuanku."
"Di mana mereka?" Tanya Ibrahim Ibn Adam
"Ada di rumah, "Jawab pemuda itu.
Kemudian pemuda itupun mengantar Ibrahim Ibn Adham ke rumahnya. Ketika tiba di rumahnya, ia bertemu dengan seorang ibu tua yang menggunakan tongkat. kemudian setelah diperkenalkan oleh pemuda itu, iapun menjelaskan maksud kedatangannya. setelah mendengar cerita Ibrahim Ibn Adham, si Ibu menjawab, "Biarkanlah aku halalkan bagian kurmaku padamu,"
Kemudian saudari perempuan si pemuda dipanggil dan dimohon menghalalkan bagian kurmanya. wanita itupun menjawab sama bahwa ia telah menghalalkannya.
setelah selesai urusannya di Makkah, Ibrahim Ibn Adham kembali mendatangi Baitul Maqdis. Kemudian ia pun masuk ke kubah masjid, lalu beribadah dengan khusyu. Hingga karena rasa ngantuk yang begitu kuat, ia pun tertidur. Pada saat tertidur, ia bermimpi para malaikat mendatangi kubah tersebut, mereka bercakap-cakap satu sama lain.
"Ini Ibrahim Ibn Adham yang amalnya tertolak selam setahun, tetapi setelah menyelesaikan masalah dua kurma dengan pemiliknya, segala amal dan doanya diterima kembali oleh Allah Swt., serta Allah mengembalikannya ke derajat yang tinggi.
Ibrahim Ibn Adham sangat gembira mendengar berita yang datang dari para malaikat tersebut. karena gembiranya, ia menangis tersedu-sedu. sejak saat itu, ia tidak makan kecuali sesudah jelas kehalalannya.
Dua potong kurma menyebabkan tertolak amal dan doanya. bagaimana dengan jutaan, ratusan juta, milyaran???
0 komentar:
Post a Comment