Tuesday, 16 June 2015

Biografi : Umar Bin Abdul Aziz bag. 1

Umar bin Abdul Aziz adalah Abu Hafash Umar bin Abdil Aziz bin Marwan Bin Hakam Ibnul Ash bin Umaiyah bin Abdi Syam. Ibunya bernama Laila Ummi Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab, khalifah Islam yang kedua. 

Umar bin Abdul Aziz adalah putera Syiria yang dilahirkan di kota Madinah pada tahun 61 H. Namun ada pendapat lain yang mengatakan lahir di Hulwan Mesir. Pendapat yang lebih kuat beliau lahir di Madinah. Adapula yang berpendapat bahwa Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 63 H bertepatan dengan serbuan tentara Muslim bin Uqbah yang menyerbu negeri itu atas perintah Yazid. Kelahirannya dianggap sebagai simbol bahwa perdamaian akan dicapai pada kepemimpinannya.


ketika remaja, dia bertemu dengan Abdullah bin Umar paman dari ibunya. Umar bin Abdul Aziz sangat kagum dengan kakeknya tersebut dan berkata kepada ibunya,"Wahai ibu, saya ingin seperti kakek."
Ibunya menyahut,"Apakah engkau ingin seperti beliau?"
Pada saat ayahnya berangkat ke Mesir diangkat sebagai Amir (Gubernur) dia menulis surat kepada isterinya agar menyusul dan membawa serta Umar bin Abdul Aziz. Ibunya berunding dengan Abdullah bin Umar. berkatalah Abdullah bin Umar,"Dia itu kan suamimu, berangkatlah memenuhi panggilannya ke sana wahai anak saudaraku, tapi tinggalkanlah anakmu bersama kami, karena dialah di antara kita yang menyerupai ahlul bait, keluarga suci rumah tangga Rasulullah!"

Ummu Ashim tidak keberatan meninggalkan anaknya bersama Abdullah bin Umar. Ketika hal itu disampaikan kepada Abdul Aziz, suaminya, beliaupun merasa sangat gembira. Abdul Aziz adalah seorang gubernur yang adil dan bijaksana. Pada zaman pemerintahannya, Mesir mengalami kemajuan yang pesat. Beliau memimpin mesir selama 20 tahun meninggal pada tahun 85 H.

Karena rindu, Umar bin Abdul Aziz berkunjung ke Mesir bertemu dengan kedua orang tuanya dan menetap beberapa waktu lama. Namun Abdul Aziz mengirimkan kembali anaknya ke Madinah untuk belajar agama. Pada saat itu, di Madinah masih banyak para sahabat yang tinggal dan mengajarkan ilmu pengetahuan agama. sehingga banyak mahasiswa yang datang belajar di Madinah. Beberapa shahabat diantaranya Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar, serta para tabi'in seperti Said bin Musaiyab, dan Urwah bin Zubeir bin Awam.

Guru-guru Umar bin Abdul Aziz

  • Anas bin Malik dengan banyak meriwayatkan hadits dari beliau
  • Abdullah ibnu Umar
  • Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib
  • Sa'id bin Musaiyab
  • Ubaidillah bin Utbah
  • Muhammad bin Muslim bin Syihab az Zuhri
Karena kesungguhannya menuntut ilmu dan didukung oleh para ulama yang merupakan tokoh yang hebat, Umar menjadi ulama yang disegani. Mahran bin Maimun seorang alim mengatakan,"Tidak ada ulama di hadapan Umar bin Abdil Aziz melainkan murid belaka."

Selesai belajar di Madinah, Umar bin Abdul Aziz dinikahkan dengan puteri khalifah Abdul Malik yaitu Fathimah binti Abdil Malik. Khalifah Abdul Malik yang merupakan pamannya sendiri sangat menyayangi Umar bin Abdul Aziz. Kemudian beliau diangkat sebagai gubernur di Khunashirah, kota besar sesudah Aleppo di bagian Syiria pada tahun 85 H.

Karena Umar bin Abdul Aziz sudah terkenal keilmuannya, kedatangannya disambut dengan sukacita oleh penduduk Khunashirah. Tapi masa jabatannya tidak terlalu lama, hanya kurang dari 2 tahun. Beliau dikirim ke kota Madinah untuk menjabat sebagai gubernur. Madinah sebelumnya dipimpin oleh seorang gubernur yang terkenal zalim dan bejat moralnya sehingga diprotes oleh warganya. Walid bin Abdul Malik melihat Umar bin Abdul Aziz orang yang tepat memerintah di Madinah. 

Karena kesuksesannya memimpin Madinah, Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai wali untuk Hijaz yang membawahi dua kota suci yaitu Makkah dan Madinah. Tugas ini pun dijalankan dengan baik oleh Umar sehingga namanya semakin cemerlang. 
Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Umar bin Abdul Aziz mengangkat 10 penasehat (mustasyar) dalam segala pemerintahan yang penting. mereka adalah
  1. Urwan ibnu Zubeir
  2. Abdullah bin Ubaidillah bin Utbah
  3. Abu Bakar bin Abdurrahman
  4. Abu Bakar bin Sulaiman
  5. Sulaiman bin Yasar
  6. Qasim bin Muhammad
  7. Salim bin Abdullah bin Umar
  8. Abdullah bin Abdullah bin Umar
  9. Abdullah bin Amir bin Rabi'ah
  10. Gharijah bin Zaid
Dalam pidatonya di hadapan para ulama, Umar bin Abdul Aziz mengatakan
"Bahwa sesungguhnya aku mengundang Saudara-saudara semua untuk urusan dimana kamu akan memperoleh imbalan jasa. Saudara-saudara akan saya angkat menjadi pembantu saya dalam menegakan hak. Saya tidak mau memutuskan sesuatu perkara tanpa lebih dahulu memperoleh persetujuan Saudara-saudara semua. atau andaikata Saudara-saudara melihat atau mendengar berita tentang pelanggaran-pelanggaran pejabat-pejabat saya yang melakukan sesuatu kezaliman hendaklah ia menyampaikan hal itu kepada saya karena Allah".

Tindakan pertama Umar bin Abdul Aziz dalam pemerintahannya adalah mendekati para ulama, menghormatinya dan mengangkat para pejabat sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Karena kebijakan dan keadilannya para ulama madinah sangat menghormatinya. Bahkan Sa'id bin Musaiyab yang tak pernah mau bertemu dengan khalifah, beliau mau diundang oleh Umar bin Abdul Aziz.

Ketika terjadi kezaliman di Irak karena ulah pemimpinnya yang bernama Al Hajjaj, berbondong-bondong warga Irak mengungsi ke Makkah dan Madinah. Karena kasihan dan kewalahan dalam menampung pengungsi, Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Khalifah agar menghentikan kezaliman Al Hajjaj. Rupanya kabar tersebut sampai kepada Al Hajjaj yang akhirnya menimbulkan kemarahan dan meminta Khalifah untuk memecat Umar bin Abdul Aziz. Tanpa pikir panjang, Khalifah Walid memecat Umar bin Abdul Aziz dan menggantikannya dengan orang-orang usulan dari AL Hajjaj.



0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter