Friday, 24 November 2017

Boleh bermaksiat sepuasnya jika mampu mengerjakan 5 hal ini


Suatu hari ada orang yang datang mengadu kepada Ibrahim Ibn Adham R.a.
Orang itu  berkata:  “Ya Aba Ishak, aku ini suka melakukan dosa. Tolong berikan jalan keluar  yang ampuh agar aku berhenti berbuat dosa.”
Ibrahim menjawab: “Jika engkau mau menerima lima syarat, dan mampu melaksanakannya, maka  kau boleh melakukan perbuatan maksiat sesukamu.”
Lelaki itu penasaran dengan perkataan Ibrahim Ibn Adham  Ra.,”Apa saja syaratnya supaya aku bisa berbuat maksiat sepuasku?”

“Syarat pertama,” kata Ibrahim Ibn Adham R.a, “Jika kamu mau bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rizki-Nya!”
Laki-laki itu keheranan seraya berkata , “Ya Aba Ishak, kalau aku ga boleh makan  rizki Allah, bukankah semua rizki itu dari Allah? darimana aku makan?”
“Ya,” Tegas Ibrahim Ibn Adham, “Kalau engkau sudah tahu, masih pantaskah  engkau memakan rizki Nya, padahal engkau sering melanggar perintah-perintahnya?”


“Baiklah...,”Jawab laki-laki itu menyerah, “sekarang apa syarat yang kedua?” tanya laki-laki itu.
“Kalau engkau mau bermaksiat kepada Allah, jangan tinggal di bumi Nya.” Kata Ibrahim Ibn Adham Ra memberikan syarat lebih berat lagi.
Syarat ini membuat lelaki itu  kaget setengah mati, “Hah! Ini lebih hebat lagi! Lantas aku harus tinggal di mana? Semua bumi sama isinya ini kan milik Allah semua.”
“Ya, pikirkanlah apakah kamu pantas tinggal di bumi Allah, sedangkan kamu selalu bermaksiat padanya?” tanya Ibrahim kepada lelaki itu.

“Ya engkau benar ya Aba Ishak,” Kembali lelaki itu  pasrah. “Apa syarat yang ketiga?”
“Kalau engkau mau bermaksiat kepada-Nya, mau makan rezeki Nya dan mau tinggal di bumi Nya, maka carilah tempat persembunyian yang Allah tidak bisa melihatmu.”
Laki-laki itu terperanjat mendengar syarat yang ketiga. Belum habis rasa kaget dengan syarat sebelumnya sudah diberi syarat yang tidak lebih ringan. “Ya Aba Ishak, nasehat macam apa ini? Mana mungkin aku menemukan tempat yang Allah tidak mengetahuinya?” kata lelaki itu sedikit kesal.
“Nah...kalau kamu memang tahu tidak ada satu pun tempat yang tersembunyi di hadapan Allah, mengapa kamu masih bermaksiat?” Jawab Ibrahim Ibn Adham kepada orang itu.
Ucapan Ibrahim Ibn Adham membuat lelaki itu terdiam, dalam hatinya ia membenarkan.

“Baiklah Aba Ishak, ...sekarang apa syarat yang keempat?” tanya lelaki itu.
“Kalau  Malaikat Maut datang hendak mencabut nyawamu, katakan padanya, tolong jangan sekarang , aku mau bertobat dan beramal shaleh dulu.”Ujar  Ibrahim Ibn Adham menyebutkan syarat yang keempat.
Kembali laki-laki itu menggelengkan kepala dan tersadar, “Ya Ibrahim, mana mungkin malaikat maut mau memenuhi permohonanku.”
“Y Abdallah, kalau engkau sudah mengetahui  dan meyakini bahwa tidak bisa menunda dan mengundurkan  datangnya kematian, lalu jalan apa yang mungkin bisa memberikan jalan keluar kepadamu dari murka Allah  Subhanahu wa Ta’ala?”
“Baiklah ya Ibrahim, apa syarat yang terakhir?” kata lelaki itu.

Ibrahim bin Adham Ra. memberikan syarat yang terakhir, “Jika nanti malaikat siksa datang kepadamu hendak menggiringmu ke neraka, jangan mau ikut padanya.”
Perkataan Ibrahim Ibn Adham membuat lelaki itu tersadar. “Ya Aba Ishak mereka pasti tidak akan menggubrisku. Pasti mereka tetap membawaku ke neraka.”
“Kalau begitu, dari jalan mana engkau bisa menyelamatkan dirimu dari  siksa Allah ya Abdallah?”
Lelaki itu tidak tahan lagi dengan perkataan Ibrahim ibn Adham R.a. Dia menangis dan dengan penuh penyesalan berkata, “Ya Ibrahim, cukup...cukup...jangan diteruskan lagi. Mulai saat ini aku beristighfar dan bertobat yang nasuha kepada Allah Ta’ala.”
Sejak saat itu, lelaki itu tidak pernah berbuat maksiat lagi.  Dia benar-benar menepati janjinya. Dia semakin tekun beribadah penuh kekhusyuan sampai menemui ajalnya.



0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter