Sebagaimana cerita-cerita rakyatnya lainnya, cerita si Pahit Lidah pun memiliki banyak versi. di Sumatera Selatan sendiri kisah si Pahit Lidah mempunyai versinya masing masing-masing. Salah satunya ada dalam hikayat negeri Jambi yang menceritakan bahwa raja y
ang pertama di Jambi adalah Tuan talani, mempunyai lima orang hulubalang; si Ganteng Perak, Si Mata Empat, Si Pahit Lidah, si Tajam Bukit dan si Tahi Mata.
Tuan Talani menitahkan si Pahit Lidah untuk menggali terusan sampai ke laut. pekerjaan itu dilakukan oleh si Pahit Lidah hanya dalam waktu se - Jam. dari perkataan se-Jam itulah nama Jambi muncul.
Kisah si Pahit Lidah yang akan disampaikan ini hasil dari usaha L.C. Westenenk yang menjadi Residen Bengkulu yang dialihbahasakan oleh Ahmad Grozali bin Mengkeren Gumaiy di Bumiagung (Pagar Alam) :
SI PAHIT LIDAH bagian 1
PENDAHULUAN
Bismillah itu permulaan kata,
dengan nama Allah Tuhan semesta
saya mengarangkan satu cerita
orang dahulu empunya warta
meski cerita mustahil rasanya
tak mungkin dipercayai kebenarannya
tapi melihat tanda buktinya
banyak akal orang menerimanya
Bekasnya ada nyata kelihatan
di pulau Perca sebelah selatan
disana menjadi sebut sebutan
orang tak lupa dalam ingatan
situ terjadi cerita ini
keterangan cukup di sana sini
orang membenarkan jadi berani
demikianlah sampai sekarang ini
Supaya tuan dapat pikirkan
tanda bekasnya saya tunjukan
tuan pembaca boleh saksikan
benarkah wartau atau pun bukan
Adapun pada amsa dahulu
di Perca Selatan sebelah hulu
seorang sakti masyhur terlalu
warta terdengar hilir dan hulu
Si Pahit Lidah itulah nama
sakti pahlawan lagi utama
apa katanya dapat menjelma
tikuspun boleh menjadi ama
Saktinya sangat bukan suatu
kabar terdengar ke sini situ
manusia banyak menjadi batu
perbuatan si Pahit Lidah itu
Banyak bekasnya didapat orang
letak tapaknya kampunya terang
orang ke situ tidaklah jarang
datang memuja berterang terang
bersambung!!! Si Pahit Lidah bag 2
ang pertama di Jambi adalah Tuan talani, mempunyai lima orang hulubalang; si Ganteng Perak, Si Mata Empat, Si Pahit Lidah, si Tajam Bukit dan si Tahi Mata.
Tuan Talani menitahkan si Pahit Lidah untuk menggali terusan sampai ke laut. pekerjaan itu dilakukan oleh si Pahit Lidah hanya dalam waktu se - Jam. dari perkataan se-Jam itulah nama Jambi muncul.
Kisah si Pahit Lidah yang akan disampaikan ini hasil dari usaha L.C. Westenenk yang menjadi Residen Bengkulu yang dialihbahasakan oleh Ahmad Grozali bin Mengkeren Gumaiy di Bumiagung (Pagar Alam) :
SI PAHIT LIDAH bagian 1
PENDAHULUAN
Bismillah itu permulaan kata,
dengan nama Allah Tuhan semesta
saya mengarangkan satu cerita
orang dahulu empunya warta
meski cerita mustahil rasanya
tak mungkin dipercayai kebenarannya
tapi melihat tanda buktinya
banyak akal orang menerimanya
Bekasnya ada nyata kelihatan
di pulau Perca sebelah selatan
disana menjadi sebut sebutan
orang tak lupa dalam ingatan
situ terjadi cerita ini
keterangan cukup di sana sini
orang membenarkan jadi berani
demikianlah sampai sekarang ini
Supaya tuan dapat pikirkan
tanda bekasnya saya tunjukan
tuan pembaca boleh saksikan
benarkah wartau atau pun bukan
Adapun pada amsa dahulu
di Perca Selatan sebelah hulu
seorang sakti masyhur terlalu
warta terdengar hilir dan hulu
Si Pahit Lidah itulah nama
sakti pahlawan lagi utama
apa katanya dapat menjelma
tikuspun boleh menjadi ama
Saktinya sangat bukan suatu
kabar terdengar ke sini situ
manusia banyak menjadi batu
perbuatan si Pahit Lidah itu
Banyak bekasnya didapat orang
letak tapaknya kampunya terang
orang ke situ tidaklah jarang
datang memuja berterang terang
bersambung!!! Si Pahit Lidah bag 2
0 komentar:
Post a Comment