Syair Bidasari
Oleh : Tuti Munawar (Ass Kurator Pernaskahan Museum Pusat Jakarta)
Dep P & K
Bismillah itu permulaan kalam
dengan nama Allah Khalikul Alam
melimpahkan rahmat siang dan malam
pada segala mukmin dan Islam
Dengarkan tuan suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarangkan fakir jadi hikayat
disajakkan dengan syair ibarat
Adalah raja sebuah negeri
Sultan Angkasa bijak bestari
asal Baginda raja yang bahari
limpah adil pada dagang santeri
Berapa lamanya di dalam kerajaan
Baginda pun duduk dalam kesukaran
adalh kepada suatu masa
melayanglah unggas dari angkasa
Unggas Garuda sangat perkasa
Baginda pun lari menanggung siksa
Garuda menyambar ke dalam desa
habislah negeri rusak binasa
Disambar Garuda burung angkasa
kelam kabut sabur termasa
Baginda di balai diadap menteri
mendengarkan gempar seisi negeri
Terkejut bertitah Baginda sendiri
mengapa kamu datang berlari lari
Daulat Tuanku duli seri pada
Patik sekalian dihambat Garuda
Setelah Baginda mendengarkan sembah
wajah yang manis pucat berubah
Baginda berangkat dada ditebah
hati susah susah gelabah
Hulubalang menteri larilah fana
Baginda pun masuk ke dalam istana
Tuan puteri pusparatna
htinya terkejut terlalu bena
Puteri itu hamil dualapan bulan
bertambah sangat kesukaran
dibawa Baginda turun berjalan
suatu pun tidak perbekalan
Setelah sampai ke dalam hutan
serta berat dengan ketakutan
Baginda tidak tahukan jalan
Puteri pun sakit dengan keberatan
adapun akan tuan puteri
oleh Baginda dipimpin jari
tidak terbawa badan sendiri
kasihan melihat laki isteri
terlalu belas di dalam hati
sepanjang jalan singgah berhenti
barang kehendak dituruti
bertemu sungai singgah mandi
Bersambung ke Raja Tembayat menemukan sebuah negeri
dengan nama Allah Khalikul Alam
melimpahkan rahmat siang dan malam
pada segala mukmin dan Islam
Dengarkan tuan suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarangkan fakir jadi hikayat
disajakkan dengan syair ibarat
Adalah raja sebuah negeri
Sultan Angkasa bijak bestari
asal Baginda raja yang bahari
limpah adil pada dagang santeri
Berapa lamanya di dalam kerajaan
Baginda pun duduk dalam kesukaran
adalh kepada suatu masa
melayanglah unggas dari angkasa
Unggas Garuda sangat perkasa
Baginda pun lari menanggung siksa
Garuda menyambar ke dalam desa
habislah negeri rusak binasa
Disambar Garuda burung angkasa
kelam kabut sabur termasa
Baginda di balai diadap menteri
mendengarkan gempar seisi negeri
Terkejut bertitah Baginda sendiri
mengapa kamu datang berlari lari
Daulat Tuanku duli seri pada
Patik sekalian dihambat Garuda
Setelah Baginda mendengarkan sembah
wajah yang manis pucat berubah
Baginda berangkat dada ditebah
hati susah susah gelabah
Hulubalang menteri larilah fana
Baginda pun masuk ke dalam istana
Tuan puteri pusparatna
htinya terkejut terlalu bena
Puteri itu hamil dualapan bulan
bertambah sangat kesukaran
dibawa Baginda turun berjalan
suatu pun tidak perbekalan
Setelah sampai ke dalam hutan
serta berat dengan ketakutan
Baginda tidak tahukan jalan
Puteri pun sakit dengan keberatan
adapun akan tuan puteri
oleh Baginda dipimpin jari
tidak terbawa badan sendiri
kasihan melihat laki isteri
terlalu belas di dalam hati
sepanjang jalan singgah berhenti
barang kehendak dituruti
bertemu sungai singgah mandi
Bersambung ke Raja Tembayat menemukan sebuah negeri
3 komentar:
halaman 7-9 syair bidasarinya ada?
ada...lengkap.
Thanks for information
Syair Hk
Syair Sdy
Syair Macau
Post a Comment