Thursday 10 February 2022

Raja dan Abu Nawas Lomba Bertelur

Abu Nawas adalah orang yang dicintai Baginda Raja sekaligus yang paling dibencinya. Dia dincintai karena kelucuannya dan nasehat-nasehatnya yang bijak. Namun di sisi lain, Baginda Raja selalu gagal menjebak dia. Sekali-kali Raja ingin melihat Abu Nawas tidak berkutik, tapi ia selalu berhasil melewati jebakan Raja.
Suatu hari, Sang Raja memanggil para menterinya.
"Para Menteri, adakah kalian punya ide untuk menjatuhkan Abu Nawas?" Raja bertanya kepada para menteri yang telah berkumpul. Meskipun Raja senang dengan Abu Nawas namun ia pun kadang-kadang kesal. Karena sering kali dikerjai Abu Nawas. Sehingga dia ingin membalas kenakalannya. Bahkan ia tidak akan segan-segan memenjarakannya supaya bisa menunjukkan dominasinya terhadap Abu Nawas. Namun selama ini rajalah yang selalu jadi korban.
Para menteri tidak ada yang berani memberikan usulan, karena bagaimana pun orang yang mereka hadapi adalah Abu Nawas yang cerdik. 

Namun tiba-tiba seorang menteri senior berkata, "Maaf Baginda, izinkan saya memberikan usul!"
"Ya Menteri, silahkan jangan ragu untuk bicara!" Raja berkata dengan senang
"Menurut saya, kita jebak Abu Nawas dengan telor ayam," jawab Menteri Senior
telor? semua menteri pikirannya melayang-layang bagaimana telor bisa dijadikan bahan menjebak Abu Nawas. Kalau ada ide mungkin mereka akan menyalip ide menteri senior untuk dapat pujian dari raja. namun mereka tidak punya ide sama sekali termasuk raja.

"coba ceritakan bagaimana caranya?'Raja bertanya dengan antusias.
"Begini tuan raja, kita bawa Abu Nawas ke kolam renang Istana. Nah semua yang hadir harus bawa telor ayam masing-masing satu. Nanti baginda perintahkan semua untuk menyelam. Dan saat keluar dari air semua harus bisas bertelur. Yang tidak bisa bertelur harus dihukum. Asalkan tidak ada yang membocorkan masalah ini ke Abu Nawas, saya yakin Abu Nawas akan terkalahkan," Meteri senior menjelaskan rencananya dengan bersemangat. 

Mendengar ide Menteri Senior, Raja gembira sekali." ah Menteri, idemu cemerlang. ini pasti berhasil." Raja terkekeh-kekeh membayangkan dia menghukum Abu Nawas di depan rakyatnya. Menteri senior tersenyum bangga membuat pejabat lain cemburu dan iri. 

"Besok kalian datang ke kolam renang istana. Ingat! tak boleh ada satupun yang membocorkan masalah ini. kalau ada salah satu dari kalian yang membocorkan, aku akan menghukumnya dengan berat." Raja berkata dengan tegas, ia pun membubarkan pertemuan dan mengirim salah satu pengawal untuk mengundang Abu Nawas datang ke kolam renang Istana. 
Keesokan harinya, semua menteri termasuk raja telah berkumpul di kolam renang. Sedangkan Abu Nawas belum muncul. Dia berangkat dari rumahnya sambil berpikir, siasat apa lagi yang akan raja lakukan. Selama ini ia selalu lolos dari jeratan kelicikan raja. 
Sesampainya di kolam renang, Abu Nawas kaget melihat menteri semua hadir di kolam renang. ia tersenyum kecut memikirkan apa yang akan terjadi. Melihat Abu Nawas, para menteri bersuka cita. inilah saatnya melihat kekalahan Abu Nawas, pikirnya. Kebencian mereka terhadap Abu Nawas muncul karena sering dikerjai pula sama dia. Jadi kalau sekarang Abu Nawas terperangkap anggap aja itu sebagai pembalasan semua menteri yang telah dikerjai. 

"Abu Nawas ayo turun!" Raja memanggil. Kemudian ia berkata
"Baik para menteri semua dan juga Abu Nawas. Hari ini kita akan berlomba. Siapa yang bisa menyelam dan bertelor maka dia akan mendapatkan hadiah. Yang menyelam paling lama dan bertelor akan mendapatkan hadiah yang menarik. sedangkan yang tidak bisa bertelur akan dihukum dengan hukuman 100 kali cambuk". Semua menteri bergembira kecuali Abu Nawas. Dia tahu Raja telah berbuat curang dan Ia tak punya kesempatan mempersiapkan telor. 
"Ayo, saya hitung sampai tiga, satu....dua....tiga.."Raja memimpin dengan sumeringah. setelah hitungan ketiga para menteri dan raja pun menyelam. Sedangkan Abu Nawas masih saja berpikir. beberapa saat kemudian ia pun menyelam. Beberapa saat kemudian raja muncul sambil memegang telur dan berteriak, "saya bertelur" dengan semangat seperti anak kecil yang mendapatkan undian. kemudian berturut-turut para menteri pun muncul. hanya abu Nawas yang belum muncul

Para menteri pun berbisik-bisik. "pasti abu Nawas bingun'g tuh gimana dapat telur, makanya dia belum muncul-muncul."
"Apa mungkin dia sudah kabur karena malu?" seorang menteri tertawa menghina
"ide mu hebat menteri senior'" Raja memuji 
"Anda terlalu memuji, tuan Raja", Menteri senior berpura-rendah hati padahal dalam hatinya merasa senang. dia berpikir kalau ide benar-benar berhasil siapa tahu dia akan diangkat sebagai menteri kepala. hatinya berbunga bunga. Di sisi lain para menteri cemberut mendengar pujian raja, pasti nih menteri senior akan semakin sombong setiap hari. 
satu...dua...tiga...Abu Nawas belum muncul juga. Di dalam Air Abu Nawas berpikir keras bagaimana dia keluar dari jebakan ini. tiba-tiba ia punya ide...

Jeburrrr....!
suara air terdengan ketika Abu Nawas muncul. belum sempat para menteri dan raja hilang dari kagetnya, Abu Nawas berteriak ,"
"Kukuruyuuuuk.....kukuruyuuuuk....sambil mengepak-ngepakkan tangannya seperti saya ayam jantan sedang berkokok. 

"Dengan tak sabar raja berteriak..."Hei, Abu Nawas, bukan teriak-teriak saja kamu, mana telurnya? kalau ga bisa bertelur, kamu harus dihukum." Para menteripun ikut-ikutan meneriaki Abu Nawas. 
Dengan tenang Abu Nawas menjawab.
"Maaf tuan raja, Anda mendengar teriakan saya tadi?"Abu Nawas bertanya penuh misteri
"Ya, kami dengar. gimana enggak, kamu beteriak dengan kencang." kata Raja
"ya,ya...para menteri pun ikut mengiyakan seperti burung beo pak RT
"Tuan Raja dengar bagaimana bunyi teriakan saya?" Abu Nawas bertanya lagi.
"Ya saya dengar." Jawab raja dengan tak sabar.
"Boleh tahu bagaimana bunyinya?" Abu Nawas bertanya lagi
Para menteri semakin kesal mendengar Abu Nawas bertele-tele
"Hai Abu, kamu jangan bertele-tele, kalau memang kalah ngaku saja, kamu seperti mempermainkan raja, kamu tidak sopan" Menteri Senior menyela.
"Tuan Menteri, yang tidak sopan itu bukan saya tapi Anda. saya bicara dengan Paduka Raja, kenapa Anda yang jawab? apa itu artinya Anda yang tidak sopan?" jawab Abu Nawas sambil melirik acuh tak acuk kepada menteri senior yang menyebabkan ia terdiam.
Raja menjawab, "suara kamu seperti KUKURUYUK..." raja menirukan suara Abu Nawas.

"Tuan raja pasti tahu, itu suara ayam jantan. Jadi 50 menteri yang hadir semuanya betina karena bisa bertelur. tapi bagaimana bisa bertelur kalau tidak ada ayam jantan. jadi sayalah ayam jantannya." Abu Nawas menjawab dengan tersenyum penuh kemenangan. 
Raja dan para menteri terkejut dengan jawaban Abu Nawas. mereka tidak mengira Abu Nawas dapat keluar dari jeratan. Belum sempat mereka sadar Abu Nawas berkata, "Mohon maaf Paduka, jika sudah tidak ada lagi yang ingin bertelur, ayam jantan ini undur diri." Raja tanpa sadar mengangguk mendengar kata-kata Abu Nawas. 
Abu Nawas pun keluar dari kolam, sambil dia berteriak....kukuruyuuuk....kukuruyuuuk...kukuruyuukkk....
Tindakannya membuat orang-orang yang melihat tertawa.  "Dasar Abu Nawas...ada-ada saja"!!!

Sedangkan Raja dan para menteri masih di kolam renang termenung sambil memegang telur ayam....
"Kalah lagi...." gumam raja dengan pelan


Segenting apapun keadaannya tenang lah, ide akan muncul pada hati yang tenang

0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter