Al Kisah di pantai timur Pulau Sumatera terdapat sebuah kerajaan. Kerajaan itu sangat kaya karena mempunyai banyak tambang minyak tanah. Bagina yang memerintah kerjaan itu belum mempunyai isteri (Permaisuru). Belum ada seorang gadis pun yang beliau cintai.
Puteri Pinang Masak memang terkenal cantik. Akan tetapi, ketamakannya kepada harta benda sangat besar pula. Tidak habis-habisnya ia mencari harta, kadang-kadang cara yang digunakannya tidak baik. Karena ketamakannya, ia menerima lamaran Baginda dari timur meskipun sebenarnya ia tidak mau menikah dengan Baginda
Ia berkata kepada utusan Bagidan, "Baiklah, saya terima lamaran Baginda. TEtapi, ada syaratnya, saya harap Baginda membuatkan istana yang sangat elok untuk saya. Istan itu harus selesa dikerjakan dalam satu malam."
Baginda menyanggupi syarat itu karena beliau sangat mencintai PUteri Pinang Masak. Baginda mulai mengumpulkan rakyat dan ahli pertukangan. Beliau menyuruh rakya bekerja dengan cepat karena istana itu harus selesai dalam waktu satu malam.
Pembangunan istana mulai dilaksanakan pada senja hari. Beribu-ribu tukang pandai dikerahkan. Tempat itu juga dinyalakan beribu-ribu lampu sehingga terlihat terang bendar. Baginda berkeliling memeriksa orang-orang yang sedang bekerja
Tepat tengah malam. Bagidan berkeliling lagi. Separo pembangunan telah selesai dengan sempurna. Keindahan yang diperlihatkan oleh istana itu tidak dapat dilukiskan lagi. Puteri PInang Masak kwahatir. Padahal ia sudah mencari akal agar Baginda tidak mungkin menikahinya dengan menyuruh Baginda membuat isatana dalam waktu satu malam. Ternyata, Baginda dari Timur adalah seorang yang sakti. Ketika hari menjelang pagi, istana itu hampir selesai, hanya tinggal melicinkan saja.
Baginda sangat gembira. Sebuah kota baru telah muncul di tempat itu dengan tiba-tiba. SEbaliknya Puteri Pinang Masak sangat sedih. Ia tidak dapat tidur semalaman. Ia memikirkan akal apa yang dapat dilakukannya lagi untuk menggagalkan niat Baginda dari Timur.
Tiba-tiba Puteri Pinang Masak mendapat akal. Ia pergi ke kandang-kandang ayam. Lampu yang sangat terang dipasangnya di kandang-kandan ayam itu. Ayam-ayam itu mengira hari telah siang. Mereka pun langsung berkokok berulang-ulang. Bagina dan rakya yang sedang bekerja terkejut.
0 komentar:
Post a Comment