Monday 14 February 2022

Cerita Rakyat dari Jambi: Asal Usul Jambi

 Al Kisah di pantai timur Pulau Sumatera terdapat sebuah kerajaan. Kerajaan itu sangat kaya karena mempunyai banyak tambang minyak tanah. Bagina yang memerintah kerjaan itu belum mempunyai isteri (Permaisuru). Belum ada seorang gadis pun yang beliau cintai.

Pada suatu hari, Baginda mendengar kabar bahwa ada seorang gadis sangat cantik dari daerah Minangkabau. Puteri Pinang Masak namanya. Baginda langsung mengirim utusan ke daerah Minangkabau untuk melamar PUteri Pinang Masak. 

Puteri Pinang Masak memang terkenal cantik. Akan tetapi, ketamakannya kepada harta benda sangat besar pula. Tidak habis-habisnya ia mencari harta, kadang-kadang cara yang digunakannya tidak baik. Karena ketamakannya, ia menerima lamaran Baginda dari timur meskipun sebenarnya ia tidak mau menikah dengan Baginda

Ia berkata kepada utusan Bagidan, "Baiklah, saya terima lamaran Baginda. TEtapi, ada syaratnya, saya harap Baginda membuatkan istana yang sangat elok untuk saya. Istan itu harus selesa dikerjakan dalam satu malam."

Baginda menyanggupi syarat itu karena beliau sangat mencintai PUteri Pinang Masak. Baginda mulai mengumpulkan rakyat dan ahli pertukangan. Beliau menyuruh rakya bekerja dengan cepat karena istana itu harus selesai dalam waktu satu malam. 

Pembangunan istana mulai dilaksanakan pada senja hari. Beribu-ribu tukang pandai dikerahkan. Tempat itu juga dinyalakan beribu-ribu lampu sehingga terlihat terang bendar. Baginda berkeliling memeriksa orang-orang yang sedang bekerja

Tepat tengah malam. Bagidan berkeliling lagi. Separo pembangunan telah selesai dengan sempurna. Keindahan yang diperlihatkan oleh istana itu tidak dapat dilukiskan lagi. Puteri PInang Masak kwahatir. Padahal ia sudah mencari akal agar Baginda tidak mungkin menikahinya dengan menyuruh Baginda membuat isatana dalam waktu satu malam. Ternyata, Baginda dari Timur adalah seorang yang sakti. Ketika hari menjelang pagi, istana itu hampir selesai, hanya tinggal melicinkan saja.

Baginda sangat gembira. Sebuah kota baru telah muncul di tempat itu dengan tiba-tiba. SEbaliknya Puteri Pinang Masak sangat sedih. Ia tidak dapat tidur  semalaman. Ia memikirkan akal apa yang dapat dilakukannya lagi untuk menggagalkan niat Baginda dari Timur. 

Tiba-tiba Puteri Pinang Masak mendapat akal. Ia pergi ke kandang-kandang ayam. Lampu yang sangat terang dipasangnya di kandang-kandan ayam itu. Ayam-ayam itu mengira hari telah siang. Mereka pun langsung berkokok berulang-ulang. Bagina dan rakya yang sedang bekerja terkejut. 

Dengan sangat berat hati Baginda berkata kepada rakyat dan tukang "Sudahlah hentikan pekerjaan itu."
"Mengapa Baginda? Bukankah pekerjaan kita hampir selesai?" tanya seorang pekerja.
"Betul katamu. Tetapi, kita telah kalah. Dalam perjanjian, istana ini sudah harus selesai sebelum ayam berkokok," kata Baginda

Pekerjaan dihentikan dengan sangat terpaksa. Orang-orang dan para ahli kembali ke negeri mereka di timur. Akan tetapi, Baginda masih berdiri di tempat itu. Hati beliau hancur. Harapan beliau putus di tengah jalan. Demi cinta Bagina kepada Puteri PInang Masak, istana yang hampir selesai itu diserahkan kepada PUteri Pinang Masak. Selain itu, benda-benda berharga seperti emas dan perak diserahkan pula oleh beliau. Setelah semua benda diserahkan kepada PUteri Pinang Masak, Baginda kembali ke Timur. 

Puteri Pinang Masak belum puas menerima kekayaan yang sangat melimpah itu. Ia masi ingin menguasai daerah timur. Bukankah daerah itu mempunyai kekayaan yang melimpah
Benda-benda pemberian Baginda dari timur itu pun dijual Puteri Pinang Masak. Kemudian, uang hasil penjualan itu digunakan untuk membeli senjata serta menyewa prajurit. Lalu, ia menyerang kerajaan Baginda di timur. 

Baginda tidak mengira akan mendapat serangan sehingga belkalah dalam perang itu. Negeri timur jatuh ke tangan Puteri Pinang Masak Sejak itu, negeri timur menjadi negeri Pinang Masak. Ia menjadi raja di negeri itu. 
Orang-orang dari negara lain menyebut negeri itu sebagai Negeri Pinang Masak. Kadang-kadang juga Negeri Pinang. Raja-raja dari Jawa menyebutnya dengan sebutan kerajaan Jambe karena jambe berarti pinang. Lama kelamaan sebutan jambe berubah menjadi jambi.


0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter