Thursday, 18 June 2015

Kisah Si Pahit Lidah 3: Rie Tabing iri hati pada Serunting Sakti

Demikian Serunting lela bangsawan
hanya seorang adik perempuan
dalam dunia dua sekawan
suami Sitti Tabing bangsawan

Serunting itu tempat tinggalnya
jauh terpisah dari adiknya
di Padang Langgar letak rumahnya
rimba dan padang membatasinya



Hutannya lebat bukan kepalang
tempat penyamun datang berulang
jin dan hantu setan jembalang
binatang buas sana terbilang

Bahaya banyak di hutan duri
baik pun siang dan malam hari
masuk ke hutan orang pun ngeri
jika tak awas celaka diri

Harimau, singa, ular dan kala
beruang, gajah, badak bercula
di tengah hutan merajalela
mengintai mangsa sepanjang kala

Mengingat hal sekalian itu
Serunting sangat berhati mutu
saudara jauh sudahlah tentu
ia tak dapat hidup sekutu

Susah hatinya Serunting Sakti
jauh bertempat adiknya Sitti
mencari daya tidak berhenti
dengan Rie Tabing dimupakati

Lalu mupakat dua saudara
membuat kebun dengan segera
sebidang seorang hendak dipiara
kebun pun jadi tak lama antara

Kebunya luas di tengah hutan
banyak tanaman bukan buatan
padi ladangnya bagai lautan
hijau mengombak indah kelihatan

Tanam tanaman subur hidupnya
hijau dan segar sekaliannya
mata memandang sedap rasanya
senang hati yang memeliharanya

Supaya jangan sengketa nanti
kebun diberi batas yang pasti
sepotong kayu sebesar titi
ditanamkan dalam dengan seperti

Kebun terbagi dengan saksama
tidak berlebih luasnya sama
sehingga dengki tidak menjelma
demikian dibuat muda utama

Adapun kayu batasnya itu
dengan Takdir Tuhan Yang Satu
tampak cendawan tumbuh di situ
setiap hari sepanjang waktu

Cendawan tumbuh sebelah kiri
di pihak kebun Tabing sendiri
banyaknya tidak lagi terperi
bagus rupanya putih berseri

dengan kehendak Tuhan Kuasa
ada kepada suatu masa
di pihak Serunting muda berbangsa
cendawan emas tumbuh sentosa

Cendawan emas kilau kilauan
gemilang bagai emas tempawan
giranglah hati muda rupawan
bahagia datang tak ketahuan

Baiknya nasib Serunting Sakti
beroleh emas berkati-kati
Tabing merasa kesal di hati
usahanya tidak mendapat bukti

Hati di dalam gundah gulana
iri cemburu muda teruna
lalu dibuat satu bencana
kayu dibalikkan dengan sempurna

Pada pikirnya ketika itu
bahagia datang sudahlah tentu
senang hatinya bukan suatu
besoknya tumbuh emas bermutu

Perbuatan Tabing lela bangsawan
oleh Serunting tidak ketahuan
sesudah diambilnya emas tempawan
kayu ditinggalkan muda pahlawan

Setelah datang esok harinya
pergilah Tabing dengan girangnya
maksud mengambil cendawan emasnya
tetapi satu pun tak didapatnya

Sudah tentu Allah takdirkan
pada Serunting wahyu diturunkan
Pihaknya tidak Tuhan tampakkan
cendawan hutan yang ditumbuhkan

Melihat takdir Allah ta'ala
setan di hati merajalela
amarah di kalbu bernyala-nyala
kayu pembatas diputar pula

Harapan timbul di dalam hati
besok beroleh emas berkati
tapi kecewa juga menanti
emas tak ada Tabing dapati

Rie Tabing sangatlah rawan
padanya selalu tumbuh cendawan
pihak Serunting emas tempawan
bertambah iri kepada kawan

Kesal cemburu bukan kepalang
dalam hatinya dengki berulang
"Kalau begini kayu pemalang
baik kuambil dibawa pulang"

Kata orang empunya peri
kayu ajaib tegak berdiri
lalu dicabut sekuat diri
dipikul pulang sambil berlari

Karena tamak hilang semangat
jahat tabiat tidak diingat
harapan timbul semakin sangat
inginkan emas segera bangat

Tetapi sudah Allah takdirkan
harta tak dapat diperebutkan
darajat tak dapat ditinggikan
jikalau tidak Allah hendakkan

Demikianlah pada pagi harinya
Tabing berasa suka hatinya
lalu pergi melihat kayunya
maksud mengambil cendawan emasnya

Demikian dilihat emas perada
tumbuh dikayu haram tak ada
sesal di hati berlipat ganda
malu diketahui oleh kakanda

Bersambung Serunting Sakti berkelahi dengan Rie Tabing

0 komentar:

 

Cerita dan Legenda Rakyat Dunia © 2008. Design By: SkinCorner

Wilujeng Sumping

Selamat datang di blog saya, warnanya ceria seceria kisah yang akan disajikan :D "Dalam setiap kisah selalu terselip pelajaran hidup yang berharga"
Flag Counter